Pengertian RAID

linux-training1.bmp

RAID merupakan singkatan dari Redundant Array of Inexpensive Disk. RAID ini berfungsi untuk menggabungkan beberapa harddisk menjadi satu bagian. Misalnya, kita memiliki 3 harddisk SATA masing-masing 320GB, 160GB, dan 1024GB, maka dengan teknologi RAID ketiga harddisk tersebut bisa disatukan kapasitasnya, sehingga sistem operasi hanya membaca 1 harddisk dengan kapasitas nya 66% dari total penjumlahan kapasitas disk. Jika tadi kita punya harddisk 320+160+1024 GB, maka kira-kira hanya akan terbaca sejumlah 1355 GB.

Berikut adalah Jenis-jenis RAID

1) RAID 0

RAID 0  ini bekerja dengan menuliskan beberapa stripe ke tiap harddisk (Disk Striping) . Jika dalam array raid terdapat 3 harddisk, maka cara menuliskan datanya dimulai dari harddisk pertama, dilanjut harddisk kedua dan terakhir di harddisk ketiga. kemudian dilanjutkan lagi ke harddisk pertama, kedua, dan ketiga begitu seterusnya.

2) RAID 1

Khusus untuk RAID 1 berbeda dengan RAID 0, jika RAID 0 pembacaan datanya secara bergilir tiap harddisk, maka RAID 1 pembacaan datanya bersifat Mirroring/Duplikat (Disk Mirror). Misal harddisk RAID kita berkapasitas 1355 GB, maka kapasitas yang digunakan untuk penyimpanan data hanyalah sekitar 50% nya yaitu 677,5 GB. Dan yang 50% nya lagi digunakan untuk menduplikat penyimpanan data. Sehingga kita mempunyai 2 data, yaitu Data asli dan Data duplikat sebagai Backup an data asli.

3) RAID 5

cara kerja RAID 5 sama dengan RAID 0 yaitu dengan cara Disk Striping. Hanya saja untuk RAID 5 ini, tiap HardDisk memiliki Parity. Parity adalah sebuah sistem yang digunakan untuk melakukan pengecekkan data, apakah data mengalami error atau tidak. Parity ini diletakkan pada tiap disk sehingga tiap disk dapat melakukan Checking Error.

Sekian dari saya semoga bermanfaat untuk pembaca ^_^

linux-training1.bmp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *